Gebrakan Aksi Literasi untuk Atasi Krisis Minat Baca di Indonesia - Pilar Ekonomi

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 23 Maret 2018

Gebrakan Aksi Literasi untuk Atasi Krisis Minat Baca di Indonesia


Indonesia kini dihadapkan dengan persoalan krisis minat baca. Dibandingkan membaca diperpustakaan, generasi terkini lebih suka menghabiskan waktu untuk segala bentuk sosial media yang membawa dampak positif dan negatif bagi penggunanya. 

Sebuah Penelitian menyebutkan, Indonesia berada diperingkat 60 dari 61 negara dalam hal minat membaca. Sehingga tidak heran sulit menemukan seseorang yang suka membaca di era modern ini. 
Mengutip kalimat Presiden Indonesia ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono dalam salah satu acara di Jakarta.
 " Kalau kita ingin menjadi Advance Society, harus berangkat dari Reading Society".

Itulah sebabnya indonesia membutuhkan gebrakan aksi literasi, sebab bangsa yang maju didukung oleh  masyarakat yang berwawasan dan memiliki cara berfikir yang luas, sedangkan gemar membaca merupakan tolak awal penunjang masyarakat yang mampu untuk membawa kemajuan terhadap bangsa. 
Budaya Literasi bukan sekedar budaya menumbuhkan minat baca dalam diri sendiri, tetapi bagaimana tiap individu mampu  mempengaruhi individu lain untuk ikut serta melakukan budaya yang sama.

Hal seperti ini diperlukan, lantaran dengan membaca selain meningkatkan ilmu pengetahuan, kita dapat merespon dengan bijak Isu SARA di sosial media, sekaligus memfiltrasi dalam menanggapi info pemberitaan di media sosial. Sehingga diharapkan tidak menimbulkan aksi reaksioner yang merugikan serta menjadi kaum yang hanya mampu mengekori pemberitann tanpa kesimpulan.

Mahasiswa kini disebut disebut sebagai generasi milenial , harus mampu berkreasi dan berpikir cepat dalam merespon perubahan, serta mampu mendongkrak ranah literasi yang lebih baik.
Mereka harus mampu menciptakan inovasi baru, seperti lahirnya penulis dari kalangan mahasiswa, memeperbanyak relawan taman baca dari kalangan mahasiswa, serta mengangkat eksistensi literasi baik di media sosial maupun media cetak.

Apalagi kini Pemerintah telah menyediakan aplikasi Perpustakaan Nasioanl bernama " IPusNas" yang dapat diakses dengan gadget.

Jika konstribusi ini terus dilakukan tiap tahun, tentu meningkatnya persentasi melek literasi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages